Tampilkan postingan dengan label Burung murai batu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Burung murai batu. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Juni 2016

madiun Kicau maniaMelatih mental dan daya tempur Murai Batu untuk lomba - Peternak Burung Madiun

Sobat Burung Kicau pasti sangat menginginkan burung jagoannya moncer saat di lombakan, tampil ngotot dan mengeluarkan suara kerasnya secara bertubi-tubi tanpa kenal lelah, sungguh hal itu adalah menjadi kebanggaan bagi setiap kicaumania di manapun berada.

Banyak sekali versi beberapa cara atau berbagai treatment untuk melatih burung, namun hal terpenting yang perlu di garis bawahi dalam perawatan burung adalah kepiawaian anda dalam memahami dan mengenali karakter burung yang anda gacokan, karena antara burung satu dan lainnya memiliki karakter yang berbeda, dan jika metodenya tidak sesuai dengan karakter si burung maka hasilnya tidak akan menjadi baik justru malah sebaliknya.

Jika burung sobat masih bahan atau bakalan, baca tips berikut ini Perawatan untuk Murai batu bahan agar cepat gacor.


Dan inilah beberapa treatment untuk burung yang siap lomba:

  • Umur yang bagus untuk di lombakan.
    Usia burung adalah faktor yang sangat perlu di perhatikan sebelum menurunkan burung ke lomba, jangan keburu melombakan burung di usia muda (mabung pertama), meski burung sudah menunjukkan mental fighternya, karena di usia ini tingkat emosional burung belum stabil, dan dampak buruknya adalah burung menjadi stres mabung, kanibal, macet dan lain-lain.

    Tipikal fighter burung adalah mempertahankan daerah teritorialnya, jadi dia akan mencoba mengusir burung lain dengan suara lantangnya dengan gaya tarungnya yang khas, dan burung yang masih muda tingkat emosi dan pengalamannya masih minim jadi perlombaan dini dapat membuat burung menjadi stres. Idealnya adalah saat usia burung telah selesai mabung kedua, dan pada top performancenya adalah pada pasca mabung ketiga.
  • Menggunakan kandang Umbaran.
    Umbaran ini di perlukan untuk melatih otot-otot burung agar memiliki fisik yang kuat, menambah stamina serta nafas yang panjang, dan juga mempunyai daya tahan tubuh yang kuat sehingga burung tetap vit ketika di bawa jalan-jalan.

    Namun di sisi lain terapi umbaran ini dapat juga membuat burung terlalu agresif (nabrak ruji), kurang tenang (nagen/nancep) ketika di gantang, hal ini di karenakan burung terbiasa terbang di ruang umbaran yang luas. Jadi, sebaiknya di sesuaikan saja dengan karakter burung anda, umbaran ini sangat cocok untuk terapi burung yang terlalu jinak/manja.
  • Jemur pada waktu yang lama.
    Burung yang tidak biasa di jemur akan cepat mangap ketika di jemur sebentar, untuk itu latihlah sedikit demi sedikit, yaitu dengan menambah durasi jemurnya pada setiap hari, hal ini sangat penting karena dapat membuat tubuh dan mental burung menjadi sangat kuat. Penjemuran ini juga bisa di lakukan di tempat pengumbaran.
  • Pemberian EF (extra fooding).
    Meningkatkan jumlah pemberian jangkrik pada pagi dan sorenya, kemudian siangnya atau setelah penjemuran bisa di berikan kroto segar 2/3 hari sekali.

    Berikan juga vitamin atau suplemen yang menurutmu aman dan baik untuk kesehatan sekaligus performa burung.
  • Trek dengan burung lain.
    Ini bisa di lakukan dengan teman-teman yang mempunyai burung sejenis, yaitu dengan menempel 3 atau 4 burung untuk latihan, untuk permulaan sangkar di taruh di lantai saja dan biarkan burung yang lain berhadapan dan bertarung, akan tetapi biarkan burung mu masih dalam keadaan berkerodong, jika burung mu mulai mengeluarkan suara perlawanannya maka bukalah krodong nya dan sebaiknya posisinya agak jauh dari burung lain, lihat proses pertarungannya apabila diam saja atau kurang ngotot tutup kerodong lagi beberapa saat, dan buka krodong lagi ketika mulai menunjukkan suara perlawanan, lakukan seperti itu dan seterusnya.

    Anda juga bisa mengajaknya jalan-jalan ke latber, mungkin pertama kalinya burung akan merasa bingung dengan keadaan di area latber, gantung saja burung di pinggiran area latber agar beradaptasi dengan lingkungan.

Sabtu, 12 Maret 2016

madiun Kicau maniaMemilih Tangkringan yang baik untuk burung - Peternak Burung Madiun

Tangkringan merupakan suatu hal yang sangat penting dan butuh di perhatikan agar si Burung Kicau lebih nyaman dan dapat meningkatkan kinerjanya, selain berfungsi untuk tempat burung berpijak,i ni tangkringan merupakan alat yang di gunakannya untuk merawat bagian tubuhnya seperti menggosokkan paruhnya dan juga kukunya. Maka dari itu pilihlah dari bahan kayu yang permukaannya tidak terlalu halus, tetapi juga tidak terlalu kasar atau tajam. Dan untuk idealnya adalah bahan dari kayu jenis pohon asam yang sudah banyak tersedia di toko-toko burung.

Namun ada juga jenis kayu yang sudah di modifikasi permukaannya dengan bahan seperti amplas, sebaiknya tangkringan jenis ini di gunakan hanya untuk terapi burung yang kukunya terlalu panjang dan paruhnya kurang sempurna sehingga di harapkan bisa halus saat dia menggosoknya.

Untuk posisinya, dalam hal ini kita harus bisa menyesuaikan dan memilih yang pas untuk burung kita,semisal tangkringan untuk burung Murai batu:
Untuk sangkar harian sebaiknya gunakan tangkringan seperti di gambar di bawah..


Alasannya, karena ekornya yang panjang memiliki nilai eksotis tersendiri, dan gambar di atas adalah untuk menjaga ekornya agar tidak rusak, karena biasanya burung suka mepet ke jeruji sangkar saat dia tidur. kalau untuk di pake di lomba sobat bisa menggunakan gambar di bawah..


Tangkringan tunggal di maksudkan untuk burung lebih nagen atau nancep tenang di satu titik, sedangkan untuk burung yang suka main naik turun gunakan 2 tangkringan.

Untuk burung lain seperti Kacer, Cucak ijo, Kenari, Cendet,  dan lainnya. bisa di lihat dari karakter burung saat bertarung, jika mainnya tenang sebaiknya pakai tangkringan tunggal agar semakin nancep. dan jika burung bermain naik turun bisa di gunakan seperti di bawah..

Dan untuk menghindari kebisasaan buruk dari burung yang suka salto bisa di gunakan 3 tangkringan seperti di bawah..



Selasa, 08 Maret 2016

madiun Kicau maniaTerapi ranjau membuat burung nancep saat gantang - Peternak Burung Madiun

Tak hanya manusia saja yang mempunyai kebiasaan yang tak dapat membuat nyaman mata orang yang memandangnya, di dalam dunia kicau pun juga banyak beberapa burung yang memiliki kebiasaan buruk, yang bahkan hal itu di lakukan pada saat di gantangkan atau di lombakan, tentu hal ini membuat rasa kecewa pada sang empunya..

Di antaranya adalah burung yang sering salto atau terlalu atraktif, namun hal ini pernah kita mengulas tentang cara mengatasinya di Penanganan burung yang suka salto, ada juga burung yang kurang maksimal dalam kicauannya, ada juga burung yang sudah bagus kicaunnya akan tetapi si burung bermain di bawah (lantai sangkar), sehingga hal-hal semacam ini akan mengurangi nilai dalam penjuriannya.

Dan pada kesempatan kali ini klubkicau.com akan memberikan trik untuk mengatasi burung yang suka bermain di lantai sangkar, yaitu dengan memasang dua tangkringan menyilang, membasahi tangkringan dan yang paling efektif adalah dengan memberikan ranjau atau atribut yang membuat si burung enggan untuk turun tangkringan atau yang sering di sebut dengan ngepel, nyapu, ngelantai dan sebagainya, dan biasanya burung yang sering melakukannya adalah burung Kacer, Lovebird, Murai batu, Kenari, Pentet dan lainnya juga.


Trik memakai ranjau

Nah, untuk membuat ranjau ini sobat bisa menaruh beberapa bola kecil yang berwarna-warni, bisa juga dengan kelereng karena sifatnya yang bulat akan membuat burung terpleset saat kakinya menginjaknya sehingga dia akan ogah untuk turun.

Ada juga yang menggunakan rumput sintetis seperti rumput aksesoris akuarium dan rumput futsal, atau juga bisa dengan memberikan jaring yang terbuat dari anyaman karet atau pentil untuk menjaga keselamatan si burung.

Atau sobat bisa juga dengan menggunakan atribut lain seperti kain, daun atau apalah menurut ide sobat sendiri dan juga yang cocok untuk membuat jagoan anda turun, akan tetapi hal yang perlu di perhatikan adalah pasanglah ranjau ini di hari-hari sebelum burung di lombakan, karena hal ini akan membuat burung terbiasa dengan keberadaan ranjau itu dan enggan untuk turun.


Sobat tak perlu ragu untuk membawa ranjau seperti itu jika hal itu dapat membuat burung menjadi full performa di lapangan, karena para senior juga sering melakukannya dan hal ini masih sah-sah saja atau di perbolehkan oleh mayoritas juri di setiap event.